Jak U Banda Aceh(Pergi Ke Banda Aceh)

“Hari libur ini sudah lama saya nantikan,.. sudah lama saya menantikan hari libur ini, untuk menetralkan pikiran yang ada di otak”

keyword :
“KERETA” = “SEPEDA MOTOR”
“KAMI” = “DENGAN TEMAN SAYA”

Keinginan saya untuk melakukan backpaker dengan kereta matik kepunyaan saya sudah lama saya inginkan, apalagi kereta matic ini baru saya beli bulan enam tahun dua ribu sepuluh kemarin, tentunya dengan rezeki yang diberikan oleh Alloh SWT…, keinginan membeli kereta ini saya putuskan dikarenan daerah tempat kosan saya yang jauh dari warung makan dan tempat-tempat yang saya sukai seperti GOR untuk bermain badminton, buat membeli perlengkapan sehari-hari dan buat jalan-jalan sore….

Meskipun belum tau kapan saya akan melakukan backpaker atau perjalanan jauh menggunakan kereta matic saya tapi saya sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk perjalanan yang akan ditempuh nanti antara lain :

Perlengkapan Kereta :

1. Lampu Kereta dalam keadaan menyala
2. sepasang Spion Kereta
3. Kanan dan Kiri
4. Bahan Bakar/Bensin Yang DIisi Fulltank
5. Angin Ban yang tidak terlalu Padat
6. STNK (meskipun gak ada surat jalan)
7. Perkakas Kereta (Obeng, Kunci Pas, Dll)

Perlengkapan Diri Sendiri :

1. Helm
2. Jaket Tebal
3. Sepasang Sarung Tangan
4. Tas Pinggang
5. Peralatan Perang (ni buat pakaian hehe)
6. Sepasang Sepatu
7. Sepasang Kaos Kaki

Untuk perlengkapan sendiri sudah saya siapkan jauh-jauh hari sebelum adanya planning untuk melakukan backpaker itu, tapi saya punya keinginan untuk melakukan perjalanan itu, jadi saya sudah membeli jauh-jauh hari sebelumnya hehe, dan akhirnya jadi kenyataan juga hahaha…

Sarung Tangan

 

Libur tanggal merah tanggal 25 Desember 2010 tepatnya hari sabtu, merupakan pengalaman pertama saya membawa kereta matik saya untuk melakukan backpaker ke Banda Aceh…..

Perjalanan kami (dua orang) dimulai dari titik 0 di kota sigli yaitu Mesjid Alfalah yang terletak pada pusat kota sigli pada pukul 05.45 setelah sholat shubuh.. memang suhunya dingin tapi semua itu sengaja dilakukan agar mendapat cuaca dan pemandangan sejuk di lembah seulawah nanti, karena perjalanan yang kami lakukan memang harus melewati pegunungan “selawah inong”… yang lumayan penuh tikungannya, tapi itu tidak mengurutkan semangat kami untuk melanjutkan perjalanan.

Sepanjang perjalanan, masih sangat sepi dan lebih aman dalam berkendara paling hanya sekitar dua dan tiga mobil yang lewat… itu juga yang memutuskan kami untuk berangkat pagi, selain mendapat suasana segar menghirup udara pagi, jalanan masih sepi dan mata masih segar bugar sehingga lebih dapat menikmati suasana pagi itu.

Lebih kurang pukul tujuh (07.00) kami sudah tiba di setengah perjalanan, tepatnya di daerah sare, di depan mesjid sare untuk sarapan di warung mutiara terlebih buat mengisi perut kami yang masih kosong, bagi saya dingin ini merupakan energi yang memberikan semangat kepada saya dalam menjalankan setiap langkah-langkah saya menjadi lebih baik, tapi teman saya pada saat itu sudah kedinginan hahaha…

Kami pun memesan teh manis hangat dan nasi buat sarapan, tapi apa yang terjadi, tehnya dingin hahaha mungkin karena situasi disana yang sangat dingin….

Setelah selesai makan kami singgah di mesjid sare buat mendokumentasikan perjalanan yang telah kami tempuh…poto-poto dulu, tapi teman saya masih malu-malu untuk di foto, terakhir saya memancing dia untuk menyukai seni poto mempoto, karena sebelumnya dia pernah berkata kalau dia tidak mempunyai seni tapi dia penikmat seni (“saya ingat itu dan saya pancing dia menjadi pembuat seni”)

Foto Mesjid Sare

Perjalanan kami lanjutkan lagi,dan pemandangan yang indah pun semakin terlihat..mulai dari pemandangan gunung yang di selimuti kabut, burung sawah, para petani wanita,. sapi wah indah banget perjalanan ke sana., seolah olah saya mendapat semangat baru untuk terus menjadi lebih baik.

Dan kemudian saya melihat “gunung selawah agam” yang sangat besar,. dan tertarik hati ini untuk foto bersama dengan gunung haha…dibantu teman saya, dia pun memfoto saya dan lagi-lagi saya menjebak dia untuk memaksimalkan seni yang ada pada dirinya..

Lembah Gunung Selawah Agam

 

Pemberhentian kami lakukan sekali lagi melihat kondisi teman saya sudah menggeleng-gelengkan kepala, seperti nya dia sudah kelelahan.. dan saya memancing dia untuk beritirahat, sembari mengisi energi buat 30 menit perjalanan lagi, peristirahat di lakukan di “SAMAHANI” dan nama warkopnya “Dua saudara”…

Setelah beberapa menit istirahat, cuci muka dan peregangan kami pun melanjutkan perjalanan Sigli – Banda Aceh.. matahari sudah mulai menamppakan wujudnya dan menemani perjalanan kami yang hanya tinggal beberapa menit lagi,..selang beberapa menit saya melihat tugu pesawat yang membuktikan kalau Banda Aceh sudah semakin dekat.

Tugu Pesawat Kota Banda Aceh

 

Dan semangat pun semakin perkobar-kobar untuk segera mencari tempat peristirahatan,.. alhamdulillah ternyata kami dapat tempat tinggal sementara di kosan teman bernama Nuzuar,… waw disana saya juga mendapat objek yang bagus berupa elang besar yang gagah, bermata tajam dan berparuh runcing….

Kami beristirahat sejenak dan kemudian melanjutkan perjalanan yang tentungya di tuntun oleh bang Nuzuar…

Sungguh perjalanan yang menyenangkan, untuk cerita perjalanan di Banda Aceh nanti akan saya lanjutkan pada tulisan berikutnya ^_^,  saya berharap perjalanan ini juga bisa dilakukan dengan sahabat saya AlDay di pulau seberang….

Salam Persohiblogan ^_^